Info Budidaya - mari kita lihat asal Usul Bekicot. Bekicot Bukanlah hewan yang tidak memiliki asal usaul, menerut penelitian yang diperoleh pada peneliti. mereka mengunkapkan jika bekicot ini sebenarnya berasal dari Afrika,
Bekicot merupakan jenis hewan yang sangat tidak disukai oleh berbagai negara karena kewan ini dianggap hewan yang sangat mudah mengundang parasit, bahkan America pun menyarankan agar hewan ini dipunahkan. Akan tetapi diindonesia sendiri sampai saat ini bekicot masih dipelihara dan bahkan bisa menghasilkan pundi-pudi rupiah yang menjanjikan.
Bekicot di Perancis sendiri Menjadi mekanan fovorit yang mana disebut sebagai Escargots, terutama dipernacis. mereka menjadikan bekicot maknan favorit mereka
Akan tetaoi jenis bekicot ini bukan hanya ada satu, yang mana diantarnya adalah Achatina Fulica Rodatzi yang ditemukan pada tahun 1852, Achatina Fulica Sinistrosa ditemukan pada tahun 1840 dan Achatina Fulica umblicata sendiri ditemuakan pada tahun 1879.
Bekicot sendiri diindonesia memiliki sebutan dan nama-nama yang tidak sama, Ciput atau pun bekicot adalah sebutan untuk orang-orang jawa, yang mana bekicot memasuki jakarta pada tahun sekitar 1933,
Peternak bekicot ini sangatlah banyak diindoenisia karena mereka mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk memelihara bekicot dengan benar dan memanfaatkannya dengan benar. bekicot bisa menambah pundi-pudi ruapiah yang bisa dijadikan bisnis sampingan.
Bekicot sendiri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, diantanya adalah bisa mengobat selaput mata yang sedang bermasalah, memberihkan darah yang kotor, kulit akan menjadi Bersih, lebab dan cerah.
Selain itu lendir yang dimiliki bekicot tersebut bisa membantu mempercepat kesembuhan pada luka, Menariknya hal ini awalnya disimpulkan melihat seekor Bekicot yang memiliki luka dan sembuh dengan cepat, seakan-akan bekicot tersebut memiliki ilmu penyembuh diri sendiri. padalah lendir bekicot tersebutlah yang banyak mmpengaruhi cepatnya sembuh luka yang dialami.
Bisa juga untuk meredahkan batuk, mempercepat sembuhnya, mencegah peradangan dan sampai dapat mengontrol kestabilan darah.